Friday, June 20, 2014

MotoGP : Honda Protes Aplikasi diameter cakram rem depan yang lebih lebar

Honda Protes Aplikasi diameter cakram rem depan yang lebih lebar
Cakram rem depan yang lebih lebar
 Aplikasi diameter cakram rem depan yang lebih lebar sejak di MotoGP Mugello, Italia (1/6) lalu, sempat melahirkan pro dan kontra. Hal ini dipaparkan oleh Shuhei Nakamoto, selaku Vice President Honda Racing Corporation (HRC) usai MotoGP Catalunya (14/6) berlangsung.

Sebelumnya ada beberapa protes mengenai ove-heat-nya cakram pengereman karena bekerja terlalu keras. Akibatnya akan menimbulkan tidak safety bagi pembalap di MotoGP. Maka Brembo diminta untuk memberikan ukuran cakram yang lebih besar. Protes ini dinyatakan datang dari Yamaha dan Ducati. Namun setelah diameter cakram diganti, Jorge Lorenzo bahkan Andrea Iannone mampu tampil kompetitif.

"Satu hal yang membuat kami bingung, yaitu ketika Yamaha dan Ducati memprotes bahwa cakram berdiameter 320 mm sangat berbahaya bagi pembalap. Tapi menurut data yang ada di telemetry kami, kondisinya normal-normal saja! Makanya saya sempat bingung dengan keluhan dari Yamaha dan Ducati," ujar Nakamoto.

Pria asal negeri matahari terbit (Jepang;red) itu juga menambahkan, bahwa besar kecilnya ukuran cakram, sebenarnya hanya berdampak pada kekuatan pengereman. Jika dilihat data yang dikeluarkan Brembo, beban maksimal yang bisa ditanggung cakram mereka adalah 361 km per jam. Itu berarti, kecepatan maksimal MotoGP di trek terpanjang sekarang, masih di bawah pengukuran Brembo.

Tapi, perlu diketahui oleh Nakamoto. Kemungkinan memang ini hanya akan menambah kekuatan pengereman di motor mereka. Namun bagi Yamaha dan Ducati, bisa jadi sangat berpengaruh. Lantaran motor mereka mengalami deselerasi yang kurang stabil. Jadi diameter yang lebih besar pun bisa sangat membantu.


Thursday, August 23, 2012

Jajang Nurjaman Sebagai Arsitek Baru

Jajang Nurjaman Sebagai Arsitek Baru
Jajang Nurjaman Sebagai Arsitek Baru
Jajang Nurjaman Sebagai Arsitek Baru, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) akhirnya menunjuk Jajang Nurjaman sebagai pelatih 'Maung Bandung' musim depan.

"Tadi malam kita putuskan memilih Jajang. Itu semua keputusan kolektif direksi dan komisaris PT PBB, bukan keputusan saya pribadi," kata Manajer Persib Umuh Muchtar dalam konferensi pers di rumahnya di kawasan Kiaracondong, Bandung, Selasa (14/8/2012).

Dijelaskannya, pemilihan Jajang didasari berbagai pertimbangan. Salah satunya keinginan banyak pihak agar Persib diarsiteki pelatih lokal.

"Kita juga mempertimbangkan masukan banyak pihak," ucapnya.

Soal kontrak, sejauh ini sudah ada kesepakatan antara PT. PBB dan Jajang. Kedua pihak tinggal menunggu penandatanganan kontrak secara resmi dalam waktu dekat. Rencananya, setelah Lebaran Jajang akan meneken kontrak dan mulai efektif menjalankan tugasnya.

"Mudah-mudahan dia bisa menjadikan Persib lebih baik," harap Umuh.

Dengan dipilihnya pelatih lokal, komunikasi di tubuh tim diyakini akan lebih baik. Selain itu, Jajang yang merupakan eks penyerang Persib di era 80-an, dipercaya lebih mengenal iklim sepakbola di Jawa Barat, khususnya Bandung.

Sebelumnya, selama beberapa musim Jajang berlabuh di Pelita Jaya Karawang. Di sana ia menjabat asisten pelatih di era beberapa pelatih seperti Misha Radovic dan Rahmad Darmawan.

Sebelum ke Pelita Jaya, Jajang pernah menjadi asisten pelatih di Persib saat 'Maung Bandung' ditukangi Arcan Iurie. Di musim lalu Persib ditukangi Drago Mamic, lalu Robby Darwis.  Jajang Nurjaman Sebagai Arsitek Baru


Galatasaray Inginkan Kaka & Zarate

Galatasaray Inginkan Kaka & Zarate
Galatasaray Inginkan Kaka & Zarate
Galatasaray Inginkan Kaka & Zarate, Galatasaray melirik dua pemain ternama di bursa transfer musim panas ini. Selain ingin mendatangkan Kaka, klub Turki itu juga akan mencoba merekrut Mauro Zarate.

Kaka saat ini memang sedang digosipkan akan keluar dari Real Madrid. Playmaker asal Brasil itu sempat dihubung-hubungkan dengan klub lamanya, AC Milan. Selain itu, Manchester United kabarnya juga ingin meminjamnya.

Galatasaray ternyata juga tak mau ketinggalan dalam perburuan ini. Meski sadar akan sulit meyakinkan si pemain, mereka akan mencobanya.

"Kami akan melakukan apa pun yang mungkin dilakukan untuk membawa Kaka ke tim kami," ungkap chairman Galatasaray, Unal Aysal, kepada Haber7.com.

"Dia masih belum memutuskan apakah akan tinggal di Real Madrid atau tidak. Tak akan mudah untuk meyakinkannya, tapi kami akan tetap mencoba," tambahnya.

Zarate juga ada dalam daftar incaran Galatasaray. Mereka akan mencoba merayu Lazio agar mau menurunkan harga penyerang Argentina itu.

"Zarate tampaknya lebih dekat ke kami. Kami ingin Lazio menurunkan permintaan sebesar 12 juta euro untuk Zarate, dimana itu terlalu banyak untuk kami," kata Aysal.  Galatasaray Inginkan Kaka & Zarate


Malaga Menang, Udinese Tertahan

Malaga Menang, Udinese Tertahan

Malaga Menang, Udinese Tertahan, Malaga memetik kemenangan dengan skor 2-0 atas Panathinaikos di leg pertama play-off Liga Champions. Sementara itu, Udinese harus puas bermain seri 1-1 dengan tuan rumah Braga.

Pada laga di La Rosaleda, Kamis (23/8/2012) dinihari WIB, dua gol Malaga semuanya tercipta di babak pertama. Los Boquerones membuka skor pada menit ke-17 lewat Martin Demichelis sebelum Eliseu menggandakannya pada menit ke-34.

Ini jadi modal bagus bagi Malaga untuk melakoni leg kedua yang akan dihelat di markas Panathinaikos, pekan depan.

Dari Estadio Municipal, Udinese sempet unggul lebih dulu pada menit ke-23 lewat gol Dusan Basta. Namun, Braga selamat dari kekalahan setelah Ismaily menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit ke-68.

Pada leg kedua, Selasa (28/8/2012) mendatang, Udinese gantian akan menjadi tuan rumah. Zebrette butuh minimal hasil seri tanpa gol untuk lolos ke babak grup.  Malaga Menang, Udinese Tertahan

Hasil lain:
AEL Limassol 2-1 Anderlecht
BATE Borisov 2-0 Ironi Kiryat Shmona
Dinamo Zagreb 2-1 NK Maribor


Cahill: Reading Lawan yang Tangguh

Cahill: Reading Lawan yang Tangguh

Cahill: Reading Lawan yang Tangguh, Chelsea sukses memetik tiga angka usai mengalahkan Reading 4-2 dalam laga yang dihelat di Stamford Bridge, Kamis (23/8/2012) dinihari WIB. Kendati demikian, Reading tidak ditaklukkan dengan mudah.

Chelsea unggul lebih dulu lewat penalti dari Frank Lampard. Namun, Reading membalas dan akhirnya berbalik unggul 2-1 sebelum babak pertama selesai.

"Saya pikir, kami mendominasi pertandingan di 10 atau 15 menit pertama pertandingan. Kami unggul 1-0 dan dibalikkan dengan dua gol. Mereka juga bermain dengan fantastis di babak pertama," ujar Gary Cahill di Sky Sports.

Cahill-lah yang kemudian menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Tendangan kaki kanannya dari luar kotak penalti tak mampu dihalau oleh kiper Adam Federici. Selanjutnya, Chelsea tidak terbendung.

Dua gol tambahan dari Fernando Torres dan Branislav Ivanovic membuat keuletan Reading jadi berakhir nihil. Kendati demikian, Cahill menyebut bahwa Reading adalah tes yang bagus untuk The Blues.

"Saya terus berpikir bahwa kami harus terus menekan dan berharap gol itu akan datang. Untungnya, kami berhasil melakukannya."

"Mereka adalah lawan yang tangguh. Mereka menyerang secara langsung berkali-kali dan bekerja sangat keras. Jadi, ini adalah tes yang berat buat kami," tukas Cahill.  Cahill: Reading Lawan yang Tangguh


Soal Gol Torres, Di Matteo Langsung Lihat Hakim Garis

Soal Gol Torres, Di Matteo Langsung Lihat Hakim Garis

Soal Gol Torres, Di Matteo Langsung Lihat Hakim Garis, Manajer Chelsea, Roberto Di Matteo, mengaku belum melihat lagi gol Fernando Torres yang digugat kubu Reading. Setelah Torres bikin gol, mata Di Matteo langsung tertuju ke hakim garis.

Kemenangan 4-2 yang didapat Chelsea atas Reading di Stamford Bridge, Kamis (23/8/2012) dinihari WIB, sedikit diwarnai kontroversi. Reading mempertanyakan keabsahan gol ketiga The Blues yang dibuat Torres.

Gol di menit ke-81 itu memang berbau offside. Dalam tayangan ulang televisi, terlihat jelas Torres dalam posisi offside saat menerima umpan dari Ashley Cole. Namun, karena hakim garis tak mengangkat benderanya, wasit Lee Mason pun tetap mengesahkan gol tersebut.

Saat kontroversi gol Torres ini ditanyakan ke Di Matteo, pria asal Italia itu tak bisa banyak berkomentar. Dia mengaku belum menyaksikan tayangan ulang gol itu.

"Saya belum melihat replay-nya," aku Di Matteo di situs resmi klub.

"Saya langsung melihat ke hakim garis dan dia tak terlihat ragu-ragu. Jadi, saya tak bisa berkomentar," katanya.  Soal Gol Torres, Di Matteo Langsung Lihat Hakim Garis
Readingmempertanyakan


Inter: Menyudahi Transisi, Membangun Stabilitas

Inter: Menyudahi Transisi, Membangun Stabilitas

Stabilitas adalah hal yang sangat dibutuhkan Inter Milan jelang bergulirnya musim 2012/2013. Setelah berganti pelatih sampai lima kali dalam dua tahun, Andrea Stramaccioni punya peluang untuk mengangkat kembali Nerazzurri.

Inter seperti memasuki periode ketidakjelasan pasca Jose Mourinho hengkang ke Real Madrid di tahun 2010 lalu. Usai memberi kegemilangan besar dengan treble winners-nya, sepeninggal Mourinho, Nerazzurrikembali limbung di beragam kompetisi yang mereka ikuti.

Buntut dari itu semua adalah seringnya pergantian pelatih di Giuseppe Meazza. Menggantikan Mourinho, Rafael Benitez cuma bertahan selama enam bulan di kursi pelatih. Leonardo sempat memberi harapan saat ditunjuk jadi pengganti, tapi dia memutuskan mundur dan pindah ke Paris Saint Germain di akhir musim 2010/2011.

Gian Piero Gasperini ditunjuk sebagai pelatih baru, tapi kembali dia dianggap tak mampu hanya setelah melewati lima pertandingan. Claudio Ranieri yang diangkat jadi caretaker pun punya cerita senada, dia dipecat setelah enam bulan bekerja.

Adalah Stramaccioni yang kini dibekali harapan untuk menyudahi transisi demi transisi yang terjadi di Inter. Menukangi Inter di sisa pertandingan musim lalu, dia memberi timnya enam kemenangan, dua hasil imbang dan tiga kekalahan dari 11 pertandingan.

Apa yang diberikan Stramaccioni dianggap sebagai pondasi baru buat Inter membangun kekuatan untuk kembali jadi penantang juara di Seri A. Pelatih 36 tahun itu juga punya visi yang dianggap bagus oleh Masimo Moratti, yakni dengan berorientasi pada pengembangan pemain muda.

Dua pemain senior: Lucio dan Diego Forlan sudah dilepas di bursa transfer musim panas ini. Sementara Maicon, Julio Cesar dan Chivu juga sedang menuju pintu keluar Giuseppe Meazza. Itu akan membuka peluang buat Coutinho dan Ricky Alvarez untuk dapat kesempatan lebih besar bekerja bersama Wesley Sneijder untuk mengendalikan permainan.

Peluang Stramaccioni memberi prestasi buat Inter dianggap terbuka lebar karena ini akan menjadi kali pertama dia membesut Inter dari awal musim. Itu artinya, dia bisa memilih sendiri pemain yang harus dibeli dan sebaiknya dijual serta merancang strategi berdasarkan aktivitas di bursa transfer.

Lini belakang adalah hal yang harus diperbaiki Inter di musim yang akan segera dimulai. Duduk di posisi enam klasemen akhir, gawang Inter bobol 55 kali dari 38 pertandingan liga musim lalu. Statistik itu membuat Inter jadi klub dengan tingkat kebobolan tertinggi kelima di Seri A.

Kepergian Lucio mungkin tak sejalan dengan rencana perbaikan tersebut. Tapi Inter bukannya diam saja karena mereka telah memboyong bek Matias Silvestre serta mendatangkan kiper Samir Handanovic.

Untuk barisan penyerang, Inter punya duo Argentina pada diri Diego Milito dan Rodrigo Palacio. Duet Milito dan Palacio musim lalu total melesakkan 43 gol, kombinasi yang membuat Inter punya duo lini depan tertajam di Italia musim ini.

Inter masih berada di bawah Juventus dan AC Milan di bursa juara musim 2012/2013. Perjuangan merebut kembali Scudetto memang bukan sesuatu yang bisa didapat secara instan. Yang dibutuhkan Inter saat ini adalah stabilitas, di mana strategi bermain tak melulu berubah seiring terjadinya pergantian pelatih.